Sabtu, 25 Agustus 2012

Kebahagianku Kembali

Kebahagian dan canda tawaku  ku hilang sejak pertengkaran kecil ayah dan ibu yang biasa kudengar setiap malam. Dari pertengkaran kecil yang biasa ku dengar itulah ayah dan ibu akhirnya memutuskan untuk bercerai. Dari perceraian itu aku tinggal bersama ibu, namun ibu selalu sibuk dengan pekerjaannya. Aku seperti dicampakan bagaikan hidup dengan kesibukan nya sendiri. Lalu siapa yang kini menjadi korban? AKU!

Ditengah keramaian seperti ini masih saja sepi terasa untuk ku! Bagaikan diruang hampa sendiri tanpa berteman tanpa orang tua, hanya detik waktu yang terus berjalan seakan tiada henti menghantui hati yang kosong ini. Mengenang dan mengingat adalah hal yang aku benci kejadian manis yang berakhir pahit pun seakan sudah biasa ku alami.
Setiap peristiwa, kejadian bahkan kenangan rasanya ingin aku hapus, seperti handphone yang direstart  lalu kembali ke menu awal. Hilangkan saja semua ingatan ku ini hapus semua kenangan pahit biarkan aku kembali mengulang dan menjalani hidup  tanpa rasa bersalah! Tolong, jangan biarkan kesendirian ku ini membuat ku semakin merasa hampa dan menjadi gila karena tidak ada yang memperdulikanku.
Hati yang beku kini menjadi semakin keras, tiada lagi yang dapat ku andalkan, tiada lagi ibu yang dulu yang sekarang sibuk dengan pekerjaannya tanpa menanyakan keadaan ku setiap harinya. Waktu yang membuat ku gila dengan semua keadaan ini! Beranjak dari keadaan kedua orangtua ku yang sudah tidak memperdulikan ku lagi . Sepi mulai datang berteman hampa dengan kesendirian ku kini.



Dan tibaa saat aku memiliki seorang kekasih yang aku cintai bernama joe, dan seorang teman baik ku bernama clara yang selalu memberi ku semangat dan menemani hari ku kini. Kebahagian itu kian terasa untuk ku mereka mampu memberikan senyuman ku kembali, sejenak rasa hampa dan kesendirian ku hilang dengan hadirnya joe dan clara.

Aku seakan lupa bahwa orang tua ku telah mencampakan dan tidak memperdulikanku kerena keegoisan mereka dengan kesibukannya masing-masing.Tidak jarang aku sendirian didalam rumah yang cukup besar ini  karena ibu pergi keluar kota.

Malam itu bulan terasa sangat menerangi ku, dengan penuh taburan bintang di langit . Aku yang kian tumbuh tumbuh menjadi gadis remaja, dan joe kekasih yang sangat aku cintai itu meminta aku membuktikan cintaku dengan melakukan hal yang belum saatnya aku lakukan.
Dan dirumah joe yang biasa sepi tanpa kedua orangtua nya yang sibuk sama seperti ibu ku, aku melakukannya bersama joe. Aku melakukan hal yang seharusnya tidak ku lakukan malam itu, aku seperti orang tolol yang rela memberikan kehormatanku demi seorang kekasih ?
Namun pikirku joe adalah orang yang tetap setia mendampingi ku walau dalam keadaan ku yang kacau tanpa kasih sayang kedua orang tuaku. Pikirku joe akan bertanggung jawab atas perbuatan yang sudah kita lakukan dimalam itu. Setiap hari aku selalu bersama dengan joe, hanya ketika ada ibu dirumah aku dan joe tidak bertemu karena ibu belum mengizinkan ku berpacaran.

Lalu dikemudian hari saat malam datang, hujan turun kian deras. Entah hati ini merasakan kekacauan yang sangat dalam. Malam ini ibu tidak pulang karena keluar kota mengurus pekerjaannya seperti biasa. Lalu aku coba menghubungi joe berkali-kali, berbagai macam pesan singkat ku kirim, namun aku tidak mendapatkan jawaban darinya.
Kemana dia ? pikirku pun melantur tak menentu ? tak seperti biasanya joe tidak memberikan kabar kepadaku?
Langsung ku ambil payung ku putuskan untuk mencari joe kerumahnya, terasa hujan yang semakin deras dengan tiupan angin kencang membuat hati ini cemas saat tak mendapat kabar darinya. Seperti biasa dirumahnya selalu sepi karena orangtua nya pergi keluar kota. Namun didepan rumah joe kulihat motor sama seperti milik clara sahabat baik ku, dengan rasa yang penasaran aku langsung memasuki rumah joe, tanpa memberikan salam , tanpa permisi.
Tidak ku temui clara dan joe disini, aku mendengar suara seperti tawa kecil. Lalu ku cari dan ku hapiri dari mana asal suar itu ? Tepat didepan kamar joe suara itu terdengar jelas, joe dan clara yang sedang bercanda dikamarnya ! Tanpa ketuk pintu aku langsung membuka pintu kamar joe ! 
Sial joe melakukan itu lagi tapi tidak bersamaku justru bersama clara teman baik ku. aku yang hampir tak percaya ini semua seketika terdiam. 
Terdapat sebuah pisau disana, hati dan pikiran ini sudah terasa hancur. Ku genggam pisau tersebut dan ingin sekali aku memotong hati mereka agar mereka tau bagaimana hancurnya hati ini ketika melihat kedua orang yang sangat aku percayai mengkhianati kepercayaan ku didepan mata ku. Dengan berbagai macam kata clara mencoba menjelaskan dan membuatku percaya bahwa dia menyesal melakukan ini buat ku dia adalah sampah ! Joe hanya terdiam diatas ranjangnya seperti orang tidak berdosa, Tanpa pikir panjang pisau digenggaman ku melayang menghampiri joe, namun sial lemparan ku meleset!
Seperti orang yang tidak mempunyai hati dan pikiran, joe lalu mengusir ku dan membentak dengan cacian dan makian, saat itu clara hanya diam dan menangis ! Buatku itu lah contoh orang munafik !
Aku lekas pergi dari rumah penuh maksiat itu, disaat hujan yang semakin deras itu tanpa payung aku berjalan        hati ini hancur, hati ini terasa mati! Semuanya pergi semuanya hilang, kini kembali hati yang hampa ditengah keramaian. Kadang pikiran ku berubah menjadi akal yang tidak sehat.

Dijalan raya itu ingin ku tabrakkan diri dan mengakhiri semua bebanku kini ? 
"Kedua orangtua ku selalu sibuk dengan ke egoisan mereka tanpa memperdulikan ku , kekasih dan sahabatku adalah  iblis untuk ku, kehormatan ku pun sudah tidak ada karena kebodohanku. Lalu untuk apa hidupku kini?"

Truk pun terlihat dari kejauhan sana aku sudah bersiap untuk menabrakan diri, ditengah jalan raya itu ku tutup mata dan ingin mengakhiri hidupku. Truk itu terhenti pengemudinya justru mencaci maki ku.
Aku lalu terdiam terus berfikir "Mengapa semua ini terjadi? apa yang ingin aku lakukan? tambah bodoh saja pikiran ku kini jika ingin mengakhiri hidupku sekarang? bagaimana dengan ibu? apa yang dia rasakan nanti jika aku mengakhiri hidupku sekarang?"

Aku lekas pulang kerumah dan memutuskan untuk pergi dan tinggal di Bandung rumah nenek ku. Aku sudah mengirim pesan singkat ke ibu memberi taunya bahwa aku dirumah nenek. Aku ingin melanjutkan hidupku yang sudah hampir hancur disana, setidaknya sambil menjaga nenekku. Walau kehormatan ku telah hilang, tapi aku sudah memutuskan tetap akan melanjutkan hidup bersama nenekku. Aku akan memulai ini semua dari awal, menjalaninya dengan rasa syukur karena sebuah penyesalan akan hanya masalah jika aku tidak mau untuk mencoba memperbaikinya. Jika bisa waktu ku putar akan ku ulang  semuanya berawal dari masa indah saat ku kecil.

Ibu pun menyusul pulang kerumah nenek, dan memutuskan untuk tinggal disini. Dan ibu berjanji kepada ku kalau ibu akan lebih mementingkan kebahagiaku sekarang.
Sekarang aku mengerti bahwa kehampaan itu hanyalah sebuah perasaan ku saja. Dan kebahagian itu adalah saat kita merasakan keramaian walau dalam kesendirian.
SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar