Minggu, 12 Agustus 2012

Tuhan Jaga Ayahku



Aku benci mengingat hal ini, hal yang membuatku merasa bersalah hal yang membuatku selalu mengeluarkan air mata karena keegoisanku menilai buruk seorang ayah.Aku nadia seorang anak yang kurang beruntung atau mungkin aku yang kurang bersyukur, entahlah! namun terkadang aku merasa hidup ini sangat tak adil, atau memang takdirku seperti ini? Dari aku kecil kedua orang tuaku telah bercerai, tepatnya saat usiaku masih lima tahun.Desi adalah seorang wanita yang telah membuat ayahku meninggalkan aku dan ibu? aku benci wanita itu, wanita yang telah merebut kebahagiaanku dan ibuku! aku sangat membencinya, karena wanita itu aku
dan ibu dicampakan begitu saja oleh ayah!

Ibuku terlalu baik untuk dicampakan, aku bersumpah pada saat itu!"Aku akan selalu berusaha membanggakan ibuku, ibuku adalah satu-satunya wanita yang paling sempurna yang pernah aku temui, aku akan terus coba membuat lekukan kecil dibibirmu yang menandakan kau bahagia bu"
Sejak saat itu aku hanya tinggal berdua bersama ibuku. Ibu yang mengandungku, melahirkan bahkan membesarkanku seorang diri . Sejak saat itu aku sangat membenci Ayah dan wanita itu! Ayah pun akhirnya menikah dengan wanita itu, saat surat perceraiannya baru turun! lalu ibu mengajakku pergi dan memutuskan untuk tidak pernah berhubungan lagi dengan ayah ataupun keluarganya!
Terkadang aku berfikir, kenapa ayah tega meninggalkan kami demi wanita yang jelas tidak lebih baik dari ibuku!
waktu terus berlalu, bulan terus berganti menjadi tahun. Aku masih bersama ibu, yaa hanya berdua menjalani hari yang sangat membosankan ini!ibu hanyalah seorang perawat biasa, dia bekerja untuk menyekolahkanku dan kehidupan kami berdua? Ayah yang dulu sering menjaga dan menggendongku saat ku kecil, dia benar-benarkan mencampakan hidupku kini!pantaskah aku menyalahkan keadaan ini? atau menyalahkan tuhan atas semua yang aku alami? Apa salah jika aku berharap suatu saat nanti kebahagian itu datang kembali untukku dan ibu? Ayah benar-benar jahat, dia benar-benar tidak memperdulikan keadaan aku dan ibu? jangankan memberikanku uang jajan, kasih sayangnya pun tak pernah aku rasakan lagi sejak usia lima tahun!






Aku benci mengatakan ini tapi
"Aku rindu ayah, kasih sayangnya yang sudah lama tidak aku dapatkan? Aku sangat rindu saat ayah menanyakan "bagaimana hari ini nak, apakah menyenangkan?""
"mungkin ayah sudah melupakanku dan ibu sekarang. mungkin ayah sudah bahagia bersama wanita itu sekarang!" itu yang selalu ada didalam benak pikiran ku ketika aku sangat merindukan keluargaku dulu!
Ibu selalu mengajarkanku untuk memaafkan ayah, atas semua kejadiaan dimasa lalu dulu!
"nadia jangan pernah kamu membenci ayahmu, kelak kamu mengerti mengapa ayah meninggalkan kita nak, pasti ada satu alasan yang membuat ayah seperti itu nak?" itulah ucap ibuku yang selalu aku ingat dan menjadi sebuah pertanyaan besar untukku?? namun aku tetap tidak mengerti apa maksud itu semua?
aku sangat membenci ayah walaupun aku jauh lebih merindukan ayah!


Disetiap ulang tahunku, aku selalu berharap ayah datang mengucapakan"Selamat ulang tahun nak, ayah menyayangimu" namun tidak, itu hanyalah sebuah harapan kecilku.
Sejak usia lima tahun aku merasa hidup ini sangat tidak adil. sejak usia lima tahun aku tidak memiliki keluarga utuh yang pasti setiap orang harapkan. aku merindukan keluargaku dulu, lebih baik aku tetap terus berusia dibawah lima tahun daripada aku harus kehilangan kebahagiaanku diatas usia lima tahunku! namun aku bangga pada ibu, dia tetap tegar dia tidak pernah menangis didepanku, bahkan aku tak pernah mendengar dia mengeluh dalam menjalani kehidupan yang menurutku sangat jahat!


Malam yang terus berganti pagi, membuatku menjadi tumbuh semakin dewasaTepat diusia tujuhbelas tahunku ibu memberikan hadiah yang membuatku seketika menangis tiada henti"nadiaaa, nadiaaaaa" teriak ibu memanggilku, dari luar rumah ibu berlari menghampiriku yang baru selesai shalat zuhur."ayo nak ikut ibu sebentar" "mau kemana bu, mengapa ibu terburu-buru?" jawabku melihat mata ibu yang sudah berkaca-kaca.Ibu langsung menarik dan mengajakku kesebuah rumah yang terdapat banyak orang disana? dengan tenda dan bendera kuning tepat didepan rumah tersebut.

"ibu kenapa kita kesini? rumah siapa ini bu? lalu siapa yang meninggal?" tanyaku yang tak mengerti apa maksud semua ini.
"masuklah nah" sapaan seorang ibu tua sambil menahan air matanya


aku memasuki rumah tersebut, yang entah rumah siapa? aku diajaknya kedalam rumah, disitu berbaring seseorang yang sudah tidak bernyawa. Dia adalah ayahku, ayah kandung yang dulu meninggalkanku saat usiaku lima tahun, lalu sekarang ayah benar-benar meninggalkan ku untuk selamanya?

"Ah benarkah ini kenapa ayahku? kenapa sekarang? ayah jangan tinggallan aku yah? ayah bangun yah? apa ayah ayah tidak merindukanku? aku nadia yah? putri kecilmu dulu yah? kini aku telah dewasa yah? ayah bangun? ayah dua belas tahun aku tidak pernah bertemu dengan mu? aku sangat merindukanmu yah? ayah bangun? apa ayah tidak merindukan putri kecilmu ini? ayah mengapa kau diam? aku tau ayah hanya ingin memberikan kejutan diulang tahunku ini kan? ayahhhhhhh?"

"ibu mengapa ayah diam saja? mengapa ayah tidak menjawab pertanyaanku ?" dengan banyak pertanyaan yang aku lontarkan ibu tua itu menceritakan semuanya kapadaku dan ibu tentang mengapa ayah meninggalkan ku dan ibu.

"nadia, jangan kamu menangis terus dan maafkan lah ayahmu agar dia tenang disana. sebenarnya ayahmu sangat menyayangimu, dia juga menyimpan banyak surat untukmu yang tidak pernah ada keberanian untuknya memberikan secara langsung padamu" satu persatu ku baca, setiap surat perkata perkalimat ku baca penuh makna.ayah maaf kan aku aku salah menilaimu buruk yah, maafkan aku telah membencimu .


Tuhan jaga ayahku disisimu, aku menyayangimu yah :')
JANGAN MENILAI BURUK SETIAP APA YANG KAMU TERIMA APALAGI ORANG TUA. POSITIF THINKING. SELESAI



5 komentar:

  1. Cakeph nih. Bisa kasih gw ide bikin cerpen ga? :)

    BalasHapus
  2. cerpenx bagus,,, saya suka.
    dcerpen bs smudah itu mmaafkn sseorang dan smudah itu jg harus berfikir positif thinking.
    in real,,*g bkal smudah itu,,

    BalasHapus