Senin, 13 Agustus 2012

Bisakah Kita Berjodoh?

Saya Putra, seorang siswa SMA yang bersekolah diSMAN 8 kota Jakarta. Sekolah saya mengadakan perkemahan diBandung tepatnya di Junggle Park. Acaranya menyenangkan, tapi lebih menyenangkan lagi ketika seorang wanita yang saya suka, satu bus bersama saya saat perjalanan pulang.
wanita itu bernama putri. Dan yang mengagetkan saya, putri menyapa saya dengan sebutan "dek" yaaa mungkin disangkanya saya itu adik kelasnya.
"dek, boleh minta airnya?" itu sapanya pertama kali untuk saya. Padahalkan saya itu teman seangkatan dengannya.
"putri, itu bukan ade kali? kok dipanggil dek si?" kata ina teman sekelas saya.
seketika muka putri tersipu malu, ia hanya tersenyum menahan malunya.
saya hanya tidak menyangka, orang yang saya sukai sejak kelas X ternyata tidak mengenal saya?

Tapi tidak hanya berhenti disitu, saya pun mulai memberanikan diri untuk mengetahui lebih banyak tentang putri.
saya mencoba minta nomer handphonenya dari temen sekelasnya, tapi gak dikasih.
saat saya hampir menyerah untuk mendekatinya, nanda temen sekelasnya mengirimkan nomer handphone putri.
tanpa banyak pikir saya mulai mendekati putri, melalu sebuah sms (pesan singkat). putri itu ternyata jutek, bahkan ia pun jarang menghiraukan sms dari saya. 
entah kenapa?
"mungkin putri sudah mempunyai seorang pacar" itu yang selalu ada dipikiran disaya .
saat pagi saya bertemu putri di sekolah, pengen banget nyapa tapi, rasa malu menghantui terus dan terus.
saat istirahat sekolah, saya hanya bisa melihatnya dari jauh.
"Heh, kenapa lo galau" tegur hadi sahabat saya, saat sedang berdiam diri.
"yee, orang ditanya kenapa malah diem aja? galau kenapa si?" ujar hadi kedua kalinya

"Itu loh di, si putri? anak XI.SASTRA, lo tau kan gua suka sama dia dari kelas X? lo juga tau kan gue gak pernah pacaran, jangankan pacaran ngedeketin cewe aja gak pernah? baru sekarang gue mau ngedeketin putri? eh tapi dianya cuek banget di, gamau ngerespon? gimana yah?" Itu curhatan saya kepada hadi.
Tidak percuma saya curhat, ternyata hadi memberikan solusi untuk saya. yaaa lumayan kan sedikit masukan yang memberikan saya semangat untuk terus mendekati putri.
Sebulan berlalu saya terus mendekati putri, saya ingat malam kamis saya bermain kerumahnya, ternyata setelah mengenalnya saya semakin mengaguminya.
*ternyata solusi hadi sangat membantu saya*
Semakin hari seperti bulan yang setia menerangi malam. 
saya pun tetap setia mendekati putri, walaupun saya bukan kekasihnya, perlahan tapi pasti saya akan menjadi kekasihnya "Amin"
Sebegitu keras keyakin saya? yaaa karna putri yang dulu cuek, sekarang mulai merespon saya.

Saat putri berulang tahun yang ke tujuh belas, saya mengucapkannya secara langsung disekolah, saya hanya memberinya hadiah kecil, sebuah jam tangan dan surat untuknya.
hubungan pertemanan ini udah semakin dekat, rasanya saya pengen ini bukan hanya sekedar teman.
sudah terlalu lama saya menyimpan perasaan ini, mendekatinya dan pada ahirnya pun saya menyatakan semuanya kepada putri.
Dan hal yang saya harapkan jadi nyata "putri menerima saya jadi pacarnya"
dari awal saya mendekati putri, kita pun sama-sama tau bahwa ada sebuah perbedaan diantara kita "AGAMA" 



yaaa perbedaan itu menjadi masalah diantara kita, perbedaan yang seharusnya kita tau dan tidak kita jalani, tapi saya dan putri tetap menjalin hubungan ini?

bahkan, tanpa saya sadari hubungan ini sudah cukup lama, tapi terasa sangat singkat 15 bulan kita menjalani hubungan ini, susah senang, kenangan udah banyak tentang saya dan putri (yang gak akan mudah dilupain)!
Saya dan putri tau tentang segala resiko dari hubungan kita berdua, tapi saya sangat tidak berharap hal ini yang terjadi.
saya sangat berharap tentang perbedaan ini, hanya mimpi buruk!
tapi tidak ini nyata, dan inilah resiko!

"Putra, maafkan tante namun tante rasa hubungan kamu dan putri sudah terlalu jauh berjalan.
bukan tante tidak menyukai kamu bersama putri, tapi agama itu bukan hal sepele, ini tentang keyakinan dan kepercayaan. Lebih baik akhiri hubungan ini sesegera mungkin, coba siapkan diri kamu dan putri dalam menghadapi UN yang udah didepan mata!
kejar dan capai cita-cita kalian!
kalau kalian sudah dewasa nanti, kalian pasti akan mengerti ini untuk kebaikan kalian!
dan mungkin nanti kalian akan lebih bisa mengambil keputusan untuk kedepannya!"


Itu nasehat mamanya putri yang selalu saya ingat!
mungkin ini pilihan terberat dan terbaik untuk saya dan putri, namun tidak ada yang tau akan jodoh.
yang jelas saya akan selalu menjaga putri walaupun dari kejauhan.
Terimakasih untuk waktu yang singkat ini.

SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar