Kamis, 23 Agustus 2012

Sebuah Proses



Chandra sesosok nama yang aku bangga kan, karena nama Chandra adalah nama ayahku.

Ayahku dulu adalah seorang pemuda beragama kristen, dan ibu dulu adalah seorang wanita muslimah.
Ibu dan ayah menjadi dekat karena sebuah perkenalan , mereka menjalin hubungan ditengan perbedaan diantara keduanya. Cukup lama ayah dan ibu menjalin hubungan dan ibu meminta kepada ayah sebuah kepastian dari hubungan yang sudah mereka jalin sejak SMA.
Bukan hal yang mudah memang , saat ayah ingin menjadi seorang mualaf tentu kedua orang tua serta kakak dan adik dari ayah menentang keras. Namun tekad ayah bulat ayah sangat mencintai ibu, walaupun ayah diusir oleh keluarganya bahkan tidak diakui lagi sebgai keluarga tapi ayah tetap yakin dan mulai berdiri sendiri. Ayah pun menjadi seorang mualaf dan menikah dengan ibu.

Disitu lah dimulai kehidupan ayah dan ibuku, kehidupan yang dimulai dengan keluarga kecil dan sederhana. Setelah satu tahun pernikahan ayah dan ibu lahir lah aku "Muhammad Andika" yap aku adalah seorang putra pertama. Waktu terus berjalan aku pun mempunyai dua adik perempuan, dan sekarang dengan kehidupan yang sangat berkecukupan.


Aku tumbuh sangat cepat? yaa sangat cepat bagi ku.
Diusia ku yang hampir dua puluh satu tahun ini aku menjadi seorang calon mahasiswa.

Aku tidak mengerti kenapa ini harus terjadi sangat cepat, saat aku ingin membuat kedua orang tua ku bangga.

Ayah ternyata meyidam penyakit ganas bahkan sangat ganas untukku "Kanker Otak" penyakit yang membuah ayah meninggalkan aku, ibu dan kedua adik perempuanku.
Ibu sudah mengahabiskan banyak biaya namun ayah tidak tertolong.
Dengan keadaan ibu yang mulai tua seiring waktu, sejak saat itu lah aku yang berusaha bekerja untuk tetap melanjutkan hidup ibu dan kedua adik perempuanku, semua uang telah habis membayar rumah sakit untuk ayah.
Aku harus benar-benar memulainya, setidaknya aku telah banyak belajar dari ayah tentang kehidupan yang tidak mudah ini.

Pelajaran hidup yang sangat berharga untukku, banyak teladan yang dapat aku contoh dari ayah dengan keyakinan dan usaha aku akan mampu membanggakan ibuku. Tekadku adalah agar adikku tetap dapat melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi. 
Aku akan selalu berusah menjadi yang terbaik seperti ayahku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar